Rabu, 21 November 2012

AKU JUGA SEORANG IBU....




Pagi-pagi ketika aku sedang mencuci baju si kecil Dzaky, suamiku datang dan menyampaikan kabar yang membuatku galau bin trenyuh. Galau, seandainya ada banyak hal yang bisa kulakukan untuk si mbak yg diceritakan suami tersebut. Trenyuh, ah tidak sampai hati kejadian itu kok ya menimpa si mbak, yang menurutku orangnya baik, sederhana dan tidak neko-neko. Tapi aku yakin Allah pasti punya rencana terindah untuk si mbak dibalik semua peristiwa ini. Semoga.
 Kisah ini bermula ketika salah satu tetanggaku, sebut saja bunda, tidak berangkat di pengajian ibu-ibu di kampung. Kata tetanggaku yang lain sih beliau habis melahirkan. Masak iya sih? Kok aku nggak tahu kalau hamil ya, Ya Rabb kesibukan macam apa yang membuat hamba tidak punya cukup waktu untuk sekedar memperhatikan tetangga, rutukku dalam hati. Kebetulan tempat pengajian di  dekat rumah bunda, so sebelum acara dimulai aku cari-cari kabar tentang si bunda.
Ternyata bunda, memang telah melahirkan, tetapi suaminya tidak mau mengurusi dirinya dan anaknya. Sebenarnya suaminya sudah lama meninggalkannya tapi kemudian kembali lagi, eh setelah istrinya hamil, dia ‘minggat’ lagi. Duh laki-laki macam apa orang seperti itu, apa dia pikir lahir dari batu. Uhf…Kisah berlanjut sempat ada desas-desus, si jabang bayi mau dikasihkan orang lain.
Akhirnya aku dan suami sepakat pagi-pagi sebelum kerja nengok si bunda, sekedar ingin tahu kondisinya. Sampailah kami disana, senang melihat bunda sudah sehat, Cuma sayang kami tidak sempat nengok bayinya (dan ini yang bikin aku nyesel sampai sekarang) karena buru-buru kerja. Ngobrol sedikit sama bunda and cabut deh. Kami cukup tenang ketika ada kabar bunda akan merawat anaknya sendiri, dan kami berharap ada rezeki yang lebih biar bisa bantu si bunda. Bayangkan, bunda harus bekerja seorang diri untuk menghidupi dua anaknya ( sebenarnya anaknya tiga , yang satu ditipkan di desa). Sampai hamil tuapun si bunda masih memaksakan diri bekerja, PP jalan kaki, padahal tempatnya cukup jauh dan jalannya naik-turun. Nangis deh kalo inget ini, ich jadi sebel uel..uell sama  suaminya. Pengen gue tonjok-tonjok terus gue masukin karung, and then dibuang ke laut aja  L
Akhirnya datanglah kabar yang bikin hati aku sedih banget, ceritanya tadi malam si jabang bayi jadi diserahkan orang lain untuk dirawat. Si bunda melepasnya dengan derai air mata. Ampe tetanggaku, bapak-bapak yang kebetulan melihat peristiwa itu buru-buru pulang sambil menahan air mata, karena tidak kuasa melihat hal itu. Sebenarnya bunda dan ayahnya ingin merawat si jabang bayi sendiri tapi ibu si bunda bersikeras untuk memberikannya pada orang lain. Ya Allah, hati ibu mana yang tidak luka mengalami peristiwa semacam ini? Di saat si jabang bayi baru seneng-senengnya menetek harus dipisahkan dengan ibunya. Ya Rabb berilah kekuatan kepada bunda untuk menghadapi semua ini, semoga anaknya menjadi anak yang soleh walaupun beliau tidak sempat merawatnya.
Kasihan banget dengan si bunda, sudah ditinggal suaminya, harus berpisah dengan anak keduanya dan sekarang harus berpisah dengan anak ketiganya yang masih bayi merah. Posisinya memang lemah, dan keputusan ibunya begitu dominan. Ok, aku tidak ingin menyalahkan siapapun, aku hanya ingin ber-empati dengan si bunda. Ya Rabb, bagimanapun aku juga seorang ibu, dan aku bisa merasakan luka hati si bunda. Sabar ya bun…

Kamis, 04 Oktober 2012

BERUBAHHHHH

Hem satu tahun telah terlewati...banyak yang berubah dalam kehidupan gue, gue bukan lagi nury yang kemarin, bisa bebas pergi kemana-mana. Sekarang status gue adalah seorang istri sekaligus ibu. Awesome banget gue punya bayi mungil yang imutz habis, naufal namanya. My husband n son adalah anugrah yang paling awesome yang gue miliki saat ini. Seneng banget waktu melihat wajah dua jagoan gue itu sedang lelap dalam tidurnya, mungkin mereka kelelahan. Mas Bud yang bekerja sesiangan mencari nafkah dan Naufal yang sesiangan asyik bermain dengan teman-temannya di sekolah.
Walaupun masih baby, anak gue udah sekolah lho. Seneng aja baca buku laporan aktivitasnya di sekolah, ada hafalan surat pendek dan doa, dengerin murotal ato sekedar memperhatikan teman-temannya shalat berjamaah. Secara walaupun Naufal belum bisa melakukan semua aktivitas itu, minimal otaknya sudah merekam apa yang ia lihat dan dengar lah. PR terbesar gue adalah membekali Naufal dengan ilmu Dien sebelum yang lain. Coz gue yakin betul yang akan mebuat Naufal sukses dalam kehidupannya kelak adalah kedekatannya dengan Penciptanya, dan Qur'an-lah yang akan menjadi petanya. Itu adalah sebaik-baik bekal say...
Oh ya, ternyata banyak kejutannya yah dalam hidup berumah tangga, tapi alhamdulillahnya gue n suami mampu melewati semua ujian itu. Toh baru satu tahun kami menikah dan perjalanan yang kami tempuh masih sangat amat panjang. Selama kami meniatkan semuanya buat ibadah insyaAllah tidak ada yang sulit. Berantem? ya pernah sih dan bisanya setelah baikan malah semakin mesra hubungan kami, intinya tidak boleh saling egois dan merasa benar sendiri. Biasanya kami dulu-duluan, menyatakan bersalah dan minta maaf sambil bercanda-canda gitu, jadi deh cair lagi. Dan alhamdulillahnya kami juga bukan orang yang betah marahan lama, marahan satu jam aja rasanya udah lama banget, bosen banget coz ga ada yang dikerjain n diajak bercanda. Yah semuanya proses dan kami sangat mneikmati proses itu.....
Fa bi ayyi ala irobbikumaa tukadziban?...........Jadikan kami hamba yang pandai bersyukur atas semua nikmat-Mu Ya Rabb.....

Kamis, 30 Agustus 2012

Rumah Baru

Wow tampilan baru, cjapeck deh udah nge-cat rumah setengah hari. Semoga jadi semangat mengisinya dengan karya....Hayuukkk ceumangadh menulis lagi, menari bersama pena......