Rabu, 16 Maret 2011

LIFE BEGAIN 26 YEARS OLD

Judul yang menarik ya? Hem, saya memang merasa hidup saya lebih hidup saat memasuki usia 26 tahun. Banyak pencerahan yang saya dapatkan ketika memasuki usia ini. Meskipun secara target pribadi banyak yang meleset tapi juga tidak sedikit keberhasilan yang saya capai. Wajar mungkin agak telat pencapaiannya, karena saya memulai semua dari nol. Saat teman-teman memasuki dunia kerja ortu sudah menyediakan fasilitas pendukung, seperti motor, HP dan laptop, saya harus memulainya dari awal. Enam bulan bekerja saya beranikan kredit motor untuk menunjang aktivitas saya. Dan sekarang pun meskipun baru netbook saya sudah memilikinya. Tinggal HP saya yang kayaknya musti ganti, tahukah anda? saya masih memakai HP Siemen C45, yang seperti ‘muntu’ itu, tapi cukup saya syukuri lah, yang penting kan fungsinya. Artinya secara materi satu-persatu saya mulai men-centang mimpi-mimpi saya. Tinggal mesin cuci sama kamera digital yang ingin saya miliki suatu saat nanti. Pengen belajar fotografi….



Dulu saya ancang-ancang di usia 25 tahun saya sudah bekerja, berkeluarga dan bahagia sejahtera. Olala ternyata kenyataan tidak seindah impian. Tuhan masih menakdirkan saya untuk menikmati kesendirian saya, ok no problem. Jalan hidup sya mungkin agak sedikit berliku dari kebanyakan teman-teman sesama aktivis kampus dulu. Begitu lulus mereka langsung bekerja dan tidak lama kemudian berkeluarga. Sip lah pokoknya maratibul amalnya sesuai target. Sedikit iri sih dengan mereka, dikit aja kok. Namun prinsip saya berusaha mensyukuri apa yang sudah ada sambil mengusahakan mimpi yang belum tercapai



Saya mungkin agak berbeda dengan teman-teman, begitu lulus saya pun langsung bekerja, tapi tidak sesuai dengan jurusan saya. Tapi justru dari sinilah saya menemukan samudra hikmah itu. Sebagai front office di kantor waktu luang saya cukup banyak, hingga akhirnya hobi saya menulis tersalurkan kembali. Kurang lebih enam bulan saya menyelesaikan satu novel 230 halaman. Pernah saya tawarkan ke penerbit tapi ditolak, namanya juga baru awal, saya tidak menyerah. Paling tidak target saya untuk menyelesaikan satu novel sebelum usia 25 tahun sudah tercapai.



Akhirnya lagi-lagi Tuhan menunjukkan jalan yang indah bagi saya, yaitu mempertemukan saya dengan teman-teman FLP, wa bil khusus FLP Pelangi. Disini kemampuan menulis saya semakin terasah, walaupun cerpen-cerpen saya masih sering ditolak media. Sekali lagi saya tidak menyerah. Edison saja lampunya baru bisa menyala setelah yang ke 1000 kali percobaan. Sekarang bagi saya menulis itu sudah seperti kebutuhan. Saya pun mempunyai jam biologis menulis yang sudah rutin, kalau pagi ya sekitar jam 9-an, tapi kalau malam selepas jam 8 biasanya saya sudah start di depan netbook.



Kabar baiknya lagi, saya masuk dalam seleksi pelatihan lanjutan FLP Pelangi feat Bambang Trim’s dari Tiga Serangkai. Wow ini yang paling luar biasa bagi saya. Bahwa dunia menulis itu sangat luas cakupannya. Mungkin setahu kita yang namanya penulis itu ya kerjanya nulis buku atau novel, tapi ternyata kita bisa berkarir menjadi editor, ghost writer, co-writer, literer agent, book publish, korektor, sampai self publish. Menarik kan? Belum lagi ketika beliau menyampaikan tentang luasnya lahan garap sebagai penulis. Siapa bilang penulis itu profesi yang tidak menjanjikan, sangat menjanjikan bagi mereka yang pandai mengambil peluang. Saya merasa sangat beruntung berada dalam forum ini, wawasan saya semakin terbuka dan tidak ada keraguan sedikitpun untuk total dalam dunia tulis-menulis.



Mungkin saya akan sedikit mengecewakan ortu dengan pilihan saya, selama ini mereka begitu berharap saya menjadi Guru yang baik. Demi menyenangkan hati ortu pun saya mengikuti tes CPNS, tapi saya tahu bahwa minat saya tidak kesitu. Dan sekarang saya telah memutuskan untuk habis-habisan di jalan yang saya pilih ini. Bismillah. Semoga belum terlambat ketika saya memulai semuanya di usia 26 tahun…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar